Pendidikan Kesetaraan Terapkan Un Berbasis Komputer
Intipendidikan.com - Dikutip dari laman Kemendikbud, Dengan Semakin meningkatnya jumlah akseptor didik dan satuan pendidikan dalam pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tidak hanya terjadi di jenjang pendidikan formal, melainkan juga di jenjang pendidikan nonformal. Tahun ini, penerapan UNBK pada Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) meningkat menjadi 97 persen dibandingkan tahun kemudian yang hanya 50 persen
Direktur Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD dan Dikmas), Harris Iskandar, menyampaikan tahun 2018 merupakan tahun kedua bagi pendidikan nonformal menerapkan UNBK. Di tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berkoordinasi dengan pemerintah kawasan untuk meningkatkan pelaksanaan UNBK pada satuan pendidikan nonformal pelaksana UN, yakni Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Harris menuturkan, dinas pendidikan kabupaten dan kota sudah melaksanakan pemetaan di daerahnya masing-masing mengenai lokasi UNBK untuk akseptor didik di PKBM. “Jadi mereka (dinas) yang memetakan, PKBM ini UNBKnya di Sekolah Menengan Atas atau Sekolah Menengah kejuruan yang mana,” ungkapnya usai jumpa pers wacana persiapan UN dan USBN 2018 di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa, (13/3/2018).
Agar sanggup membuatkan sumber daya (resource sharing) dengan satuan pendidikan formal, maka jadwal Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan diatur biar dilaksanakan sehabis UN di jenjang pendidikan formal akibat dilaksanakan. Jadwal UN untuk Program Paket C akan berlangsung pada rentang waktu 27 April sampai 2 Mei 2018, sedangkan UN untuk Paket B akan berlangsung pada rentang waktu 4 Mei sampai 7 Mei 2018.
Selain itu, untuk meningkatkan pelaksanaan UNBK di jenjang pendidikan nonformal, pemerintah sentra (Kemendikbud) juga memperlihatkan kemudahan unit komputer untuk PKBM dengan legalisasi A dan sudah mempunyai gedung sendiri. Harris mengatakan, insentif berupa kemudahan komputer akan diberikan Kemendikbud secara sedikit demi sedikit untuk PKBM-PKBM terakreditasi A.
Terkait akseptor didik pendidikan nonformal yang berusia lanjut, Harris yakin mereka sanggup mengikuti UNBK dengan baik, tanpa kesulitan memakai komputer. “Jika mereka sanggup memakai handphone (telepon seluler), niscaya sanggup UNBK. Sesimpel itu. Sepanjang beliau sanggup memakai smartphone (ponsel pintar), niscaya bisa!”, katanya optimis.
Pada tahun ini, terdapat 5.864 satuan pendidikan nonformal (Paket B dan Paket C) yang akan menjalankan UN. Sebanyak 5.662 di antaranya (97 persen) menjadi pelaksana UNBK. Kemudian untuk jumlah akseptor didik, terdapat 338.212 akseptor UN Pendidikan Kesetaraan. Sebanyak 327.233 orang di antaranya akan mengikuti ujian nasional berbasis komputer.
Keyakinan Harris tersebut bukan tanpa alasan. Tahun lalu, pada penyelenggaraan UNBK pertama kalinya di jenjang pendidikan nonformal, Kemendikbud melaksanakan pengawasan (monitoring) dan evaluasi. Hasilnya, tidak ditemui kesulitan yang berarti dalam penerapan UNBK bagi akseptor didik Paket B maupun Paket C. “Kita seringkali underestimate kepada masyarakat. Ternyata apa yang dikhawatirkan tidak terbukti. Justru mereka senang, lebih mudah, lebih merasa bermartabat, alasannya yakni balasannya keren pakai komputer,” tutur Harris.
Direktur Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD dan Dikmas), Harris Iskandar, menyampaikan tahun 2018 merupakan tahun kedua bagi pendidikan nonformal menerapkan UNBK. Di tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berkoordinasi dengan pemerintah kawasan untuk meningkatkan pelaksanaan UNBK pada satuan pendidikan nonformal pelaksana UN, yakni Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Harris menuturkan, dinas pendidikan kabupaten dan kota sudah melaksanakan pemetaan di daerahnya masing-masing mengenai lokasi UNBK untuk akseptor didik di PKBM. “Jadi mereka (dinas) yang memetakan, PKBM ini UNBKnya di Sekolah Menengan Atas atau Sekolah Menengah kejuruan yang mana,” ungkapnya usai jumpa pers wacana persiapan UN dan USBN 2018 di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa, (13/3/2018).
Agar sanggup membuatkan sumber daya (resource sharing) dengan satuan pendidikan formal, maka jadwal Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan diatur biar dilaksanakan sehabis UN di jenjang pendidikan formal akibat dilaksanakan. Jadwal UN untuk Program Paket C akan berlangsung pada rentang waktu 27 April sampai 2 Mei 2018, sedangkan UN untuk Paket B akan berlangsung pada rentang waktu 4 Mei sampai 7 Mei 2018.
Selain itu, untuk meningkatkan pelaksanaan UNBK di jenjang pendidikan nonformal, pemerintah sentra (Kemendikbud) juga memperlihatkan kemudahan unit komputer untuk PKBM dengan legalisasi A dan sudah mempunyai gedung sendiri. Harris mengatakan, insentif berupa kemudahan komputer akan diberikan Kemendikbud secara sedikit demi sedikit untuk PKBM-PKBM terakreditasi A.
Terkait akseptor didik pendidikan nonformal yang berusia lanjut, Harris yakin mereka sanggup mengikuti UNBK dengan baik, tanpa kesulitan memakai komputer. “Jika mereka sanggup memakai handphone (telepon seluler), niscaya sanggup UNBK. Sesimpel itu. Sepanjang beliau sanggup memakai smartphone (ponsel pintar), niscaya bisa!”, katanya optimis.
Pada tahun ini, terdapat 5.864 satuan pendidikan nonformal (Paket B dan Paket C) yang akan menjalankan UN. Sebanyak 5.662 di antaranya (97 persen) menjadi pelaksana UNBK. Kemudian untuk jumlah akseptor didik, terdapat 338.212 akseptor UN Pendidikan Kesetaraan. Sebanyak 327.233 orang di antaranya akan mengikuti ujian nasional berbasis komputer.
Keyakinan Harris tersebut bukan tanpa alasan. Tahun lalu, pada penyelenggaraan UNBK pertama kalinya di jenjang pendidikan nonformal, Kemendikbud melaksanakan pengawasan (monitoring) dan evaluasi. Hasilnya, tidak ditemui kesulitan yang berarti dalam penerapan UNBK bagi akseptor didik Paket B maupun Paket C. “Kita seringkali underestimate kepada masyarakat. Ternyata apa yang dikhawatirkan tidak terbukti. Justru mereka senang, lebih mudah, lebih merasa bermartabat, alasannya yakni balasannya keren pakai komputer,” tutur Harris.
Komentar
Posting Komentar