Siap_Siap Car Kerjaan Lain , Tak Lolos Seleksi Guru Honorer Sma/Smk Akan Di Phk

Pendidikan Indonesia  – Seleksi bagi guru dan pegawai honorer SMA/SMK yang akan digelar Pemerintah Provinsi NTB bulan ini menyisakan konsekuensi besar bagi honorer yang tidak lolos seleksi. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, H. Muh. Suruji menyatakan, honorer yang tidak lolos seleksi harus mundur dari pekerjaannya.

 Seleksi bagi guru dan pegawai honorer Sekolah Menengan Atas SIAP_SIAP CAR KERJAAN LAIN , Tak Lolos Seleksi Guru Honorer SMA/SMK Akan di PHK

“Yang nggak lulus seleksi, ya berhenti jadi honorer, kan sudah cukup gurunya. Dikbud memikirkan nasib pendidikan dan kebudayaan. Bagaimana belum dewasa kita ini mendapat pendidikan yang bermutu. Sehingga kemudian ketika ia tamat, terutama Sekolah Menengah kejuruan ia tidak menganggur. Bagaimana dengan tenaga kerja, itu urusan dinas tenaga kerja,” tegasnya, Rabu, 6 Desember 2017.

Suruji menjelaskan, kondisi honorer di SMA/SMK dikala ini tidaklah ideal. Sebab, ada guru yang hanya mengajar 4 jam, 6 jam, 10 jam sampai 12 jam per minggu. Padahal dalam hukum perundang-undangan, semestinya guru mengajar minimal 24 jam dalam seminggu.

Baca juga:  Anggaran Rp 60 Miliar Disetujui Dewan, Seleksi Guru Honorer Segera Digelar
“Sehingga jikalau kita mau bicara yang 4 jam, 6 jam, 10 jam itu punya pekerjaan, jikalau dari sisi hukum jam mengajar guru, ia ndak punya pekerjaan. Yang diakui profesional itu yang 24 jam minimal, boleh lebih,” terangnya.

Oleh alasannya itu, seleksi guru honorer ini merupakan langkah sempurna untuk menjaring guru profesional. Dengan jam mengajar lebih dari 24 jam per minggu, sehingga ia berhak mendapat derma profesi guru dan ikut sertifikasi.

“Kalau ia hanya ngajar 4 jam, agar ia 40 tahun mengajar, ndak akan pernah diakui oleh negara sebagai pendidik profesional,” katanya.

Setelah seleksi tersebut dilakukan, Suruji mengingatkan sekolah tidak berhak lagi melalukan rekrutmen guru atau pegawai honorer. Jika membutuhkan suplemen guru, Dikbud yang akan memenuhi kekurangan guru tersebut.

“Kalau contohnya ada yang kurang, nanti kita yang angkat, bukan sekolah. Kita jamin ketersediaan guru. Pokoknya semester depan kita sudah harus mulai dengan format baru. Honorernya sesuai dengan kebutuhan dan honorernya semuanya profesional,” tandasnya.

Baca juga:  Pemprov Gelar Seleksi Guru Honorer SMA/SMK Bulan Ini
Seorang pegawai honorer di salah satu Sekolah Menengan Atas di Lombok Barat, Rina yang dikonfirmasi suarantb.com mengaku menyayangkan konsekuensi pemberhentian kerja tersebut.

“Kasihan sih jikalau harus berhenti, apalagi yang sudah ngajar lama. Tapi itu sudah konsekuensinya. Sekarang persiapkan diri aja buat ikut seleksinya,” komentar Rina.

Dari sekitar 7 ribu lebih honorer SMA/SMK dan SLB negeri yang berada dalam kewenangan Pemprov NTB, akan diseleksi menjadi 5.200 orang. Selanjutnya, yang lolos seleksi per Januari 2018 dipastikan sudah sanggup SK mengajar yang ditandangani Gubernur NTB.

Semoga bermanfaat, Jabat Erat Intipendidikan.com
Sumber : suarantb.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pip Sd Tahap 8 Sudah Keluar Silahkan Didownlload Disini

Cek Hasil Pengiriman/Sinkronisasi Dapodik Paud Dikmas

Pendidikan Indonesia, Daftar Kelulusan Guru Dan Tenaga Kependidikan Siln Tahun 2017